Jumat, 09 Desember 2016

Gizi Pada Remaja dan Permasalahannya



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Remaja adalah individu baik pria atau wanita yang berada pada masa usia antara anak-anak dan dewasa. Remaja adalah kelompok orang yang berusia 10-19 tahun. Masa remaja merupakan periode dari petumbuhan dan proses kematangan manusia, pada masa ini terjadi perubahan yang sangat unik dan berkelanjutan. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya. Keseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik itu berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang.

Status gizi dapat ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium maupun secara antropometri. Kekurangan kadar hemoglobin atau anemia ditentukan dengan pemeriksaan darah. Antropometri merupakan cara penentuan status gizi yang paling mudah dan murah. Indeks Massa Tubuh (IMT) direkomendasikan sebagai indicator yang baik untuk menentukan status gizi remaja.

Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan masyarakat, misalnya penurunan konsentrasi belajar, risiko melahirkan bayi dengan bayi baru lahir rendah (BBLR), penurunan kesegaran jasmani. Banyak penelitian telah menunjukkan kelompok remaja mengalami banyak masalah gizi. Masalah gizi tersebut antara lain Anemia dan IMT kurang dari batas normal atau kurus. Prevalensi anemia berkisar antara 40%, sedangkan prevalensi remaja dengan IMT kurus berkisar antara 30%. Banyak faktor yang menyebabkan masalah ini, dengan mengetahui faktor.
B. Rumusan Masalah
1.    Apa definisi dari remaja
2.    Bagaimana karakteristik perilaku makan pada remaja
3.    Bagaimana perilaku konsumsi gizi yang salah pada remaja sekolah
4.    Faktor apa saja yang memicu timbulnya masalah gizi pada remaja
5.    Bagaimana cara mengatasi supaya masalah gizi pada remaja tidak terjadi

C. Tujuan Penulisan
1.    Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata ajar Gizi dan Diet “ Gizi Pada Remaja dan Permasalahannya”
2.    Tujuan Khusus
a.    Dapat mengetahui pengertian dari remaja
b.    Dapat mengetahui karakteristik perilaku makan pada remaja
c.    Dapat mengetahui hal apa saja yang mendasari gizi pada remaja
d.    Dapat mengetahui faktor apa saja yang memicu timbulnya masalah gizi pada remaja
e.    Dapat mengetahui cara mengatadi masalah gizi pada remaja

D. Manfaat Penulisan
1.    Bagi penulis
Membantu penulis mengetahui dan memahami secara mendalam tentang kebutuhan gizi remaja
2.    Bagi remaja
Membantu remaja untuk mengetahui betapa pentingnya pemenuhan gizi dalam kehidupannya sehari-hari



E.  Sistematika Penulisan
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN yang terdiri dari : latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN  yang terdiri dari : definisi, karakteristik perilaku makan remaja , perilaku konsumsi gizi yang salah pada remaja sekolah, kebutuhan gizi untuk remaja, kebutuhan energi, kebutuhan protein, kebutuhan lemak dan karbohidrat, kebutuhan vitamin dan mineral, kebutuhan Fe / zat besi, pola makan remaja, masalah gizi pada remaja, pendidikan gizi pada wanita remaja dan dewasa.
BAB III PENUTUP yang terdiri dari : kesimpulan dan saran
Daftar pustaka











BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.  Definisi
Remaja adalah individu baik pria atau wanita yang berada pada masa atau usia antara anan-anak dan dewasa. Remaja adalah kelompok orang yang berusia 10-19 tahun. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang yang terjadi pada masa remaja akan dipengaruhi status kesehatan dan gizi remaja tersebut. Salah satu area penting dalam kesehatan remaja adalah kesehatan reproduksi remaja.

Kesehatan reproduksi remaja (adolescent reproductive health) adalah upaya kesehatan reproduksi yang dibutuhkan oleh remaja. Salah satu unsur yang berperan dalam mewujudkan kesehatan reproduksi remaja akan membantu remaja mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi baik itu berupa masalah gizi lebih maupun kurang.

B. Karakteristik Perilaku Makan Remaja
Berikut ini karakteristik perilaku makan yang dimiliki remaja:
1.    Kebiasaan tidak makan pagi dan malas minum air putih
2.    Gadis remaja sering terjebak dengan pola makan tak sehat, menginginkan penurunan berat badan secara drastis, bahkan sampai gangguan pola makan. Hal ini dikarenakan remaja memiliki body image (citra diri) yang mengacu pada idola mereka yang biasanya adalah para artis, pragawati, selebriti yang cenderung memiliki tubuh kurus, tinggi dan semampai
3.    Kebiasaan “ngemil” yang rendah gizi (kurang kalori, protein, vitamin dan mineral) seperti makanan ringan, kerupuk, dan chips
4.    Kebiasaan makan makanan siap saji (fast food) yang komposisi gizinya tidak seimbang yaitu terlalu tinggi kandungan energinya, seperti pasta, fried chiken, dan biasanya juga disertai mengkonsumsi minuman bersoda yang berlebihan

C. Perilaku Konsumsi Gizi yang Salah pada Remaja Sekolah
Ketidaktahuan akan gizi yang benar pada usia remaja ataupun sekolah, menyebabkan remaja tersebut sering berperilaku konsumsi gizi yang salah. Berikut beberapa perilaku konsumsi gizi yang salah pada remaja/anak sekolah:
1.    Tidak mengkonsumsi menu gizi seimbang
Kebiasaan remaja dan anak yang susah makan, ini biasanya hanya gemar pada makanan seperti mie, padahal jelas mie goring itu hanya mengandung karbohidrat dan lemak saja. Tidak ada sumber protein, vitamin dan mineralnya
2.    Kebiasaan tidak sarapan pagi
Makan pagi mempunyai peranan penting bagi anak remaja yang khususnya sekolah atau kuliah, yaitu untuk pemenuhan gizi di pagi hari dimana para remaja dan anak-anak tersebut mempunyai aktivitas yang sangat padat di sekolah. Apabila anak-anak terbiasa sarapan pagi, maka akan berpengaruh terhadap kecerdasan otak, terutama daya ingat sehingga dapat mendukung prestasi belajar anak atau remaja tersebut ke arah yang baik. Sarapan pagi merupakan pasokan energy untuk otak yang paling baik agar dapat berkonsentrasi disekolah. Ketika bangun pagi, gula darah dalam tubuh kita rendah karena semalaman tidak makan. Tanpa sarapan yang cukup, otak akan sulit berkonsentrasi di sekolah atau di kampus.
3.    Jajan tidak sehat di sekolah/ di kampus
Anak-anak remaja tidak dapat terlepas dari makanan jajanan di sekolah. Hal ini merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan energy karena aktivitas di sekolah yang tinggi. Biasanya para remaja sekolah ini menyukai makanan yang tinggi kalori yang bersumber dari lemak dan gula, padahal makanan tradisional sebetulnya kaya akan serat dan kalorinya tidak terlalu tinggi.
4.    Kurang mengkonsumsi buah dan sayur
Anak-anak sekolah atau remaja umumnya susah apabila disuruh mengkonsumsi buah dan sayur. Padahal buah dan sayur merupakan sumber zat gizi vitamin, serat dan mineral, yang tentunya sangat baik untuk kesehatan dan kecerdasan remaja atau anak tersebut.
5.    Mengkonsumsi fast food dan junk food
Para remaja-remaja biasanya sangat suka mengkonsumsi fast food dan junk food karena mereka terpengaruh oleh iklan-iklan yang ada di televisi sehingga mereka beranggapan bahwa fast food dan junk food menunjukkan status social yang tinggi dan mengandung gizi yang baik. Fast food tidak baik bagi kesehatan tubuh apabila di konsumsi dalam jumlah banyak, karena fast food dan junk food merupakan makanan tinggi lemak dan kolesterol. Bahkan di negara asalnya yaitu Amerika ataupun Italia, makanan fast food dan junk food ini di anggap sebagai makan sampah. Maka dari itu, mulailah konsumsi makanan tradisional yang kaya akan gizi tentunya.
6.    Konsumsi gula berlebihan
Para remaja baik di sekolah maupun di kampus sering jajan yang serba manis-manis seperti es, gula-gula dan sebagainya. Yang pada umumnya menggunakan pemanis yang tidak aman untuk tubuh.


7.    Konsumsi natrium berlebihan
Pada saat membeli jajanan juga biasanya para remaja suka membeli jajanan yang mengandung tinggi garam, seperti makanan ringan yang rasanya asin. Kelebihan natrium, menyebabkan kadar natrium dalam darah meningkat dan akibatnya, volume darah juga meningkat karena kelebihan air disebabkan osmosis. Peningkatan volume darah menyebabkan tekanan darah naik sehingga terjadi hipertensi.
8.    Konsumsi lemak berlebihan
Para remaja lebih suka makanan jajan sepert bakso, mie ayam dan soto yang tinggi lemak ketimbang makan makanan yang di masak oleh orang tuanya di rumah, sehingga tubuh remaja tersebut tinggi akan lemak dan kolesterol.
9.    Mengkonsumsi makanan beresiko
Mengkonsumsi makanan beresiko yaitu MSG berlebihan, kafein dan pengawet serta pewarna makanan yang berbahaya untuk kesehatan dan berdampak untuk masa depannya.

D. Kebutuhan Zat Gizi untuk Remaja
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEIol8IzHSqTm1BcC5cEjM9-kKL5L8VKbLqwwlq-ZvU_MckN9k5OsZcbnJ8iCuJ5iUCDrwUpOSlZ65qCSUV-3QlXDK9YTzOkAo9CvXDSTDvisYUukvC-uz3XiTUPXGv5mycON7WVRs1NC7/s1600/r67u.jpg




                                                                                                                                      
Beberapa alasan yang mendasari masa remaja membutuhkan banyak zat gizi, yaitu :
1.    Secara fisik terjadi pertumbuhan yang sangat cepat
2.    Mulai berfungsi dan berkembangnya organ-organ reproduksi
3.    Remaja umumnya melakukan aktivitas fisik lebih tinggi di banding usia lainnya.
Penentuan kebutuhan gizi remaja secara umum didasarkan pada angka kecukupan gizi yang dianjurkan di Indonesia. Yaitu sebagai berikut :
1.    Energy
2.    Protein
3.    Lemak
4.    Vitamin
5.    Mineral
6.    Kalsium
7.    Besi (Fe)
8.    Seng (Zn)

Penjelasan :
Kebutuhan Energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses metabolism tubuh. Energi sangat dibutuhkan oleh remaja untuk mendukung aktifitas sehari-hari serta dibutuhkan untuk proses metabolisme tubuh.
1.    Cara pertama : menggunakan table Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Indonesia sudah memiliki tabel AKG yang terdiri atas kecukupan beberapa zat gizi bagi orang Indonesia mulai umur bayi sampai lansia.
Berdasarkan tabel AKG, remaja memiliki kebutuhan energy sebesar :
a.    Umur 10-12 tahun : 2050 kkal
b.    Umur 13-15 tahun : 2400 kkal
c.    Umur 16-18 tahun : 2600 kkal

2.    Cara kedua : menggunakan rumus berdasarkan berat badan
3.    Salah satu cara untuk menghitung kecukupan energy remaja ialah dengan menggunakan rumus berikut :
Remaja putri
a.    Umur 10-12 tahun : 50-60 kkal/kg berat badan/hari
b.    Umur 13-18 tahun : 40-50 kkal/kg berat badan/hari
Remaja putri
a.    Umur 10-12 tahun : 55-60 kkal/kg berat badan/hari
b.    Umur 13-18 tahun : 45-55 kkal/kg berat badan/hari

Kebutuhan Protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila asupan energy terbatas atau kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi. Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang, dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada kacang-kacangan, tempe dan tahu,
Protein tidak hanya digunakan untuk proses pertumbuhan pada remaja, akan tetapi juga sebagai cadangan energy jika asupan energy terbatas atau kurang. Kecukupan protein pada remaja bisa diketahui dengan dua cara yaitu sebagai berikut:
1.    Cara pertama : menggunakan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG)
a.    Umur 10-11 tahun : 50 gr
b.    Umur 13-15 tahun : 60 gr
c.    Umur 16-18 tahun : 65 gr
2.    Cara kedua : menggunakan pedoman berikut
a.    Umur 10-12 tahun : 40 gr/hari (putra) | 50 gr/hari (putri)
b.    Umur 13-15 tahun : 60 gr/hari (putra) | 57 gr/hari (putri)
c.    Umur 16-18 tahun : 65 gr/hari (putra) | 50 gr/hari (putri)
Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu-waktu diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25% dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan energy yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga rendah.

Maka kebutuhan lemak dan karbohidrat sebagai berikut :
1.    Kebutuhan lemak : (0,30 x 2050 kkal)/9 = 68,3 gr
2.    Kebutuhan karbohidrat : (0,55 x 2050 kkal)/4 =281,9 gr

Kebutuhan Vitamin dan Mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B yitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam metabolism asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan. Remaja membutuhkan vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup karena sangat berhubungan dengan proses pertumbuhan remaja serta kondisi pubertas yang dialami saat ini.

Kekurangan Besi (Fe) dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat gizi adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena kan lebih mudah terabsorpsi.

E.  Pola Makan remaja
Pengalaman baru, kegembiraan di sekolah, rasa takut terlambat sekolah. Mengakibatkan anak sering menyimpang dari kebiasaan makannya.
1.    Anak lebih aktif memilih makanan yang disukainya.
2.    Anak yang memiliki aktifitas tinggi di luar rumah cenderung melupakan waktu makan.
3.    Masa remaja merupakan masa adoloseence growth spurt.
4.    Beberapa masalah yang berkaitan dengan gizi yang ditemukan pada remaja antara lain adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) kurang dari batas normal atau sebaliknya, memiliki IMT yang berlebih (obesitas), dan anemia serta yang berhubungan dengan gangguan perilaku berupa anoreksia nervosa dan bulminia.

F.  Masalah Gizi pada Remaja
1.    Obesitas
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ28okGWUKlCy7KR0CByCJRTZJWKV3zj5plsbkFKkezeH_C25hc2I1uU1RqjpiTQqSxSaXpIjW8KuPJUY_Xru3gZ2QbPowjaGw2k1X0rXXb0OZsBYhacKLw_f7ND7G7b1e2dR-DNRwsNk2/s1600/fghj.jpg
Walaupun kebutuhan energi dan zat-zat gizi lebih besar pada remaja daripada dewasa, tetapi ada sebagian remaja yang makannya terlalu banyak melebihi kebutuhannya sehingga menjadi gemuk. Aktif berolahraga dan melakukan pengaturan makan adalah cara untuk menurunkan berat badan. Diet tinggi serat sangat sesuai untuk para remaja yang sedang melakukan penurunan berat badan. Pada umumnya makanan yang serat tinggi mengandung sedikit energi, dengan demikian dapat membantu menurunkan berat badan, disamping itu serat dapat menimbulkan rasa kenyang sehingga dapat menghindari ngemil makanan atau kue-kue.
2.    Kurang energi kronis
Pada remaja badan kurus atau disebut kurang energi kronis tidak selalu berupa akibat terlalu banyak olahraga atau aktivitas fisik. Pada umumnya adalah karena makan terlalu sedikit. Remaja perempuan yang menurunkan berat badan secara drastic erat hubungannya dengan faktor emosional seperti takut gemuk seperti ibunya atau dipandang lawan jenis kurang seksi.
3.    Anemia
Anemia karena kurang zat besi adalah masalah yang paling umum dijumpai terutama pada perempuan. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel-sel darah merah, dikonversi menjadi hemoglobin, beredar ke seluruh jaringan tubuh, berfungsi sebagai pembawa oksigen. Remaja perempuan membutuhkan lebih banyak zat besi daripada laki-laki. Agar zat besi yang di absorbs lebih banyak tersedia oleh tubuh, maka diperlukan bahan makanan yang berkualitas tinggi, seperti pada daging, hati, ikan, ayam dan selain itu bahan makanan ysng tinggi vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi.


G. Pendidikan Gizi pada Wanita Remaja dan Dewasa
Pendidikan gizi pada wanita remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan dasar gizi seimbang yang diuraikan oleh Departemen Kesehatan adalah :
1.    Makanlah aneka ragam makanan
Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Makan makanan yang mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baik kualitas maupun kuantitas. Jadi, mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam menjamin terpenuhnya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
2.    Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energy
Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yang cukup kalori (energi) agar dapat hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan ditimbun sebagai cadangan didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak.
3.    Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energy
Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari kebutuhan energy sehingga tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan pengatur.
4.    Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan energy
Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energy, membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K) serta menambah lezatnya hidangan. Mengkonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain.
5.    Gunakan garam beryodium
Kekurangan beryodium mengakibatkan penyakit gondok.
6.    Makanlah makanan sumber zat besi
Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi berakibat anemia gizi besi (AGB), terutama diderita oleh wanita hamil, wanita menyusui dan usia subur.



7.    Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahan MP-ASI sesudahnya
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai kelebihan yang meliputi 3 aspek, baik aspek gizi, aspek kekebalan dan kejiwaan.
8.    Biasakan makan pagi
Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, daya tahan tubuh, meningkat konsentrasi belajar dan meningkatkan produktivitas kerja.
9.    Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya
Aman berarti bersih dan bebas kuman.
10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur
Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.
11. Hindari minum minuman beralkohol
Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbulkan rasa haus. Alkohol hanya mengandung energy, tetapi tidak mengandung zat lain.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak dikonsumsi sehingga aman untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman dan bahan kimia dan halal.
13. Bacalah label pada makanan yang di kemas





BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses kematangan manusia, pada masa ini terjadi perubahan yang sangat unik dan berkelanjutan. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya. Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik itu berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang.

Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi pada masa remaja akan dipengaruhi status kesehatan dan gizi remaja tersebut. Salah satu area penting dalam kesehatan remaja adalah kesehatan reproduksi remaja. Kesehatan reproduksi remaja (adolescent reproductive health) adalah upaya kesehatan reproduksi yang dibutuhkan oleh remaja. Salah satu unsur yang berperan dalam mewujudkan kesehatan reproduksi remaja adalah status gizi. Asupan zat-zat gizi seimbang dan sesuai dengan kebutuhan remaja akan membantu remaja mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi baik itu berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang.

B. Saran
1.    Remaja sebaiknya tetap sadar akan kebutuhan gizi walaupun mempunyai aktivitas yang sangat padat.
2.    Sadar bahwa kesehatan itu mahal harganya, lebih baik mencegah daripada mengatasi
3.    Dengan pemenuhan kebutuhan gizi pada remaja diharapkan semakin banyak prestasi yang dihasilkan di Negara ini. Karena dengan remaja yang terpenuhi zat gizinya semakin aktif dan konsentrasi dia dalam belajar dan berkreasi.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Kesehatan itu penting | Blogger Template by Enny Law